5 Pemicu Migrain yang Tak Terduga—Nomor 3 Sering Kamu Lakukan Tanpa Sadar!

5 Pemicu Migrain yang Tak Terduga—Nomor 3 Sering Kamu Lakukan Tanpa Sadar!

Migrain bukan sekadar sakit kepala biasa. Rasa nyut-nyutan di satu sisi kepala, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, hingga mual bisa membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Namun, tahukah kamu bahwa penyebab migrain tidak selalu berasal dari stres atau kurang tidur saja? Beberapa hal yang tampak sepele ternyata bisa memicu serangan migrain tanpa kamu sadari. Yuk, kenali lima pemicunya berikut ini agar kamu bisa lebih waspada!

1. Perubahan Cuaca dan Tekanan Udara
Banyak penderita migrain melaporkan bahwa sakit kepala mereka kambuh saat cuaca berubah drastis, misalnya dari panas ke hujan atau ketika tekanan udara menurun. Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan kimia di otak, memicu pelepasan serotonin, dan akhirnya menyebabkan nyeri kepala berdenyut. Jika kamu sensitif terhadap cuaca, sebaiknya catat pola serangan migrain untuk membantu mengantisipasinya.

2. Melewatkan Waktu Makan
Tubuh yang kekurangan energi akibat kadar gula darah menurun bisa memicu migrain. Saat kamu melewatkan sarapan atau menunda makan terlalu lama, otak bereaksi terhadap penurunan glukosa tersebut. Cobalah untuk makan teratur setiap 3–4 jam, dan pilih makanan bernutrisi seperti buah, kacang, atau yoghurt untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

3. Menatap Layar Terlalu Lama
Ini dia kebiasaan yang sering dilakukan tanpa disadari! Menatap layar komputer, ponsel, atau televisi dalam waktu lama dapat menegangkan otot mata dan memicu ketegangan di kepala serta leher. Cahaya biru dari layar juga bisa memperparah gejala migrain. Untuk mencegahnya, terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

4. Aroma atau Bau Tertentu
Beberapa orang sangat sensitif terhadap wewangian, seperti parfum kuat, asap rokok, atau aroma bahan kimia rumah tangga. Bau tersebut dapat menstimulasi saraf di hidung dan memicu reaksi di otak yang menyebabkan migrain. Jika kamu merasa sakit kepala setelah terpapar aroma tertentu, hindari pemicunya dan pilih ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik.

5. Perubahan Hormon
Bagi sebagian besar wanita, migrain sering kali berkaitan dengan fluktuasi hormon estrogen selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Penurunan kadar hormon ini dapat meningkatkan sensitivitas otak terhadap rangsangan nyeri. Jika migrain muncul secara rutin pada waktu tertentu dalam siklus bulananmu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Kesimpulan
Migrain memang bisa muncul tanpa peringatan, tapi mengenali pemicunya adalah langkah pertama untuk mengendalikannya. Hindari kebiasaan yang memicu serangan, jaga pola makan dan tidur, serta luangkan waktu untuk relaksasi. Jika migrain sering kambuh atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Ingat, menjaga keseimbangan gaya hidup bisa jadi kunci untuk hidup bebas dari migrain!

Tinggalkan Komentar