Pilek, hidung tersumbat, dan kepala terasa berat. Apakah itu flu biasa, atau sudah masuk ke sinusitis? Banyak orang keliru membedakan keduanya karena gejalanya memang mirip. Padahal, penanganan flu dan sinusitis berbeda, dan salah pilih obat bisa membuat kondisi semakin parah atau tak kunjung sembuh.
Apa Itu Flu?
Flu (influenza) adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu bersifat menular dan biasanya menyebar lewat droplet dari batuk atau bersin.
Gejala Flu:
- Demam (sering cukup tinggi)
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Pilek atau hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Batuk kering
- Kelelahan
- Terkadang menggigil
Flu umumnya membaik dalam 5–7 hari dengan istirahat cukup dan pengobatan ringan seperti obat demam dan pereda nyeri.
Apa Itu Sinusitis?
Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus, yaitu ruang udara di tulang wajah yang terhubung ke hidung. Sinusitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, alergi, atau iritasi.
Ada dua jenis sinusitis:
- Akut (berlangsung kurang dari 4 minggu)
- Kronis (berlangsung lebih dari 12 minggu)
Gejala Sinusitis:
- Hidung tersumbat parah
- Nyeri di sekitar mata, pipi, atau dahi
- Lendir kental berwarna kuning atau hijau
- Sakit kepala terutama saat menunduk
- Bau mulut
- Penurunan indera penciuman
- Kadang disertai demam ringan
Berbeda dengan flu, sinusitis bakteri sering butuh antibiotik. Sementara sinusitis ringan karena virus bisa sembuh sendiri, tetapi lebih lambat dari flu.
Apa Perbedaan Flu dan Sinusitis?
Meskipun sama-sama menyerang saluran pernapasan, flu dan sinusitis memiliki sejumlah perbedaan penting. Dari penyebabnya, flu disebabkan oleh virus influenza dan sangat mudah menular, sedangkan sinusitis bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi, dan tidak selalu menular.
Dari segi gejala, flu umumnya disertai demam tinggi, nyeri otot, kelelahan, dan batuk, sementara sinusitis lebih sering menunjukkan nyeri di wajah atau kepala, terutama di sekitar mata dan dahi, serta lendir hidung yang kental, berwarna kuning atau hijau. Pada flu, lendir biasanya jernih dan lebih encer.
Flu biasanya sembuh dalam waktu 5–7 hari dengan istirahat dan pengobatan simptomatik. Sebaliknya, sinusitis bisa berlangsung lebih dari 10 hari, bahkan berminggu-minggu jika tidak ditangani dengan tepat. Jika disebabkan oleh bakteri, sinusitis perlu diobati dengan antibiotik, sementara flu tidak memerlukan antibiotik sama sekali.
Dari segi pengobatan, inilah yang paling penting: flu tidak membutuhkan antibiotik, dan penggunaan antibiotik sembarangan bisa menyebabkan resistensi. Sedangkan pada sinusitis, terutama yang berlangsung lama dan parah, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dan perawatan tambahan.
Kenapa Penting Membedakannya?
Mengira sinusitis sebagai flu (atau sebaliknya) bisa membuat penanganan tidak efektif. Misalnya:
- Mengonsumsi obat flu biasa saat terkena sinusitis bakteri tidak akan mengatasi infeksinya.
- Menggunakan antibiotik untuk flu tidak akan berguna, bahkan bisa menyebabkan resistensi obat.
- Tidak menindaklanjuti sinusitis kronis bisa menimbulkan komplikasi seperti infeksi mata atau telinga.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter jika:
- Gejala berlangsung lebih dari 10 hari tanpa membaik
- Demam tinggi terus-menerus
- Nyeri wajah semakin parah
- Lendir berubah warna dan berbau
- Penglihatan terganggu atau terjadi pembengkakan di sekitar mata
Kesimpulan
Meski flu dan sinusitis memiliki gejala yang mirip, keduanya adalah kondisi yang berbeda dan butuh penanganan yang tepat. Jangan anggap remeh hidung tersumbat atau pilek berkepanjangan. Kenali gejalanya, jangan salah obat, dan konsultasikan ke dokter bila perlu.