Di Indonesia, keluhan seperti sakit kepala, demam, atau tubuh pegal sering dianggap sebagai masuk angin. Namun, tidak semua gejala tersebut bisa disepelekan. Salah satu kondisi medis serius yang bisa memiliki gejala awal mirip masuk angin adalah meningitis. Tanpa penanganan cepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Apa Itu Meningitis?
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebut meninges. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit. Dari semua penyebab tersebut, meningitis bakteri adalah yang paling berbahaya karena bisa berkembang sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian dalam hitungan jam.
Gejala Meningitis: Mirip Masuk Angin, Tapi Lebih Parah
Gejala meningitis bisa menyerupai flu atau masuk angin pada awalnya, namun akan berkembang dengan cepat menjadi lebih parah. Berikut gejala umum yang perlu diwaspadai:
- Demam tinggi mendadak
- Sakit kepala hebat dan menetap
- Leher kaku (sulit menunduk)
- Mual dan muntah
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Kebingungan, mengantuk berlebihan, atau sulit dibangunkan
- Kejang
- Ruam kulit (pada beberapa jenis meningitis bakteri)
- Pada bayi: ubun-ubun menonjol, rewel berlebihan, dan tidak mau menyusu
Karena gejalanya bisa mirip dengan penyakit ringan, banyak penderita meningitis terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Padahal, penanganan dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius.
Apa Penyebabnya?
Meningitis bisa disebabkan oleh:
- Virus – biasanya lebih ringan, tapi tetap perlu diawasi.
- Bakteri – paling berbahaya, bisa menyebabkan kerusakan otak, gangguan saraf, bahkan kematian.
- Jamur – umumnya menyerang orang dengan sistem imun lemah.
- Parasit atau kondisi non-infeksi – lebih jarang, tapi tetap mungkin terjadi.
Beberapa bakteri penyebab meningitis berbahaya antara lain Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Siapa yang Rentan Terkena?
- Bayi dan anak kecil
- Remaja dan dewasa muda
- Lansia
- Orang dengan sistem imun lemah
- Mereka yang belum mendapatkan vaksin meningitis
Bisakah Dicegah?
Ya, pencegahan meningitis sangat mungkin dilakukan, terutama melalui:
- Vaksinasi, seperti vaksin Hib, MMR, PCV, dan meningokokus
- Menjaga kebersihan tangan
- Menghindari kontak dekat dengan penderita
- Tidak berbagi peralatan makan atau minum
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika Anda atau orang terdekat mengalami demam tinggi disertai sakit kepala hebat dan leher kaku, apalagi disertai kebingungan atau kejang, segera ke IGD. Jangan menunggu gejala memburuk karena meningitis bisa berkembang sangat cepat.
Kesimpulan
Tidak semua demam dan sakit kepala adalah masuk angin. Meningitis bisa datang dengan gejala mirip penyakit ringan, tapi akibatnya sangat berbahaya jika diabaikan. Deteksi dan penanganan dini adalah kunci utama untuk mencegah dampak fatal. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala mencurigakan—karena lebih baik waspada daripada menyesal.