Buta Warna Tak Selalu Hitam Putih—Kenali Mitos dan Faktanya!

Buta Warna Tak Selalu Hitam Putih—Kenali Mitos dan Faktanya!

Ketika mendengar istilah "buta warna", banyak orang langsung membayangkan seseorang yang hanya bisa melihat dunia dalam hitam dan putih. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Buta warna bukan berarti kehilangan total kemampuan melihat warna, melainkan kesulitan membedakan warna-warna tertentu, terutama merah, hijau, atau biru.

1. Mitos 1: Buta Warna Berarti Melihat Dunia dalam Hitam Putih
Fakta:
Ini adalah mitos paling umum. Kondisi ini sebenarnya sangat langka, dan disebut achromatopsia. Sebagian besar penderita buta warna memiliki kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu, bukan semua warna. Jenis yang paling umum adalah buta warna merah-hijau, di mana penderitanya kesulitan membedakan warna merah, hijau, atau campurannya.

2. Mitos 2: Buta Warna Hanya Diderita oleh Laki-Laki
Fakta:
Memang benar bahwa buta warna lebih sering terjadi pada laki-laki, karena gen penyebab buta warna terkait dengan kromosom X. Namun, perempuan juga bisa mengalaminya, terutama jika mereka mewarisi gen pembawa dari kedua orang tuanya.

3. Mitos 3: Buta Warna Bisa Disembuhkan
Fakta:
Hingga saat ini, tidak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan buta warna. Namun, ada alat bantu seperti kacamata khusus atau lensa kontak berfilter warna yang dapat membantu sebagian penderita membedakan warna dengan lebih baik, tergantung jenis buta warna yang dialami.

4. Mitos 4: Buta Warna Menyulitkan dalam Semua Aspek Kehidupan
Fakta:
Banyak penderita buta warna dapat menjalani hidup normal dan sukses dalam berbagai profesi. Namun, memang ada beberapa pekerjaan (misalnya pilot, teknisi listrik, atau pekerjaan militer tertentu) yang memiliki standar penglihatan warna khusus. Dengan diagnosis dan adaptasi sejak dini, penderita buta warna bisa menghindari keterbatasan karier.

5. Mitos 5: Buta Warna Hanya Terjadi Sejak Lahir
Fakta:
Sebagian besar kasus buta warna memang bawaan sejak lahir (genetik). Tapi, buta warna juga bisa didapat akibat kondisi medis tertentu (seperti diabetes, glaukoma, atau cedera mata), atau penggunaan obat-obatan tertentu. Inilah yang disebut buta warna yang didapat (acquired color blindness).

Jenis-Jenis Buta Warna
Berikut adalah klasifikasi umum buta warna:
1. Protanopia / Protanomali – Kesulitan membedakan warna merah.
2. Deuteranopia / Deuteranomali – Kesulitan membedakan warna hijau (jenis paling umum).
3. Tritanopia / Tritanomali – Kesulitan membedakan warna biru dan kuning (jarang terjadi).
4. Achromatopsia – Tidak bisa melihat warna sama sekali (sangat langka).

Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Buta Warna?
Tes paling umum yang digunakan adalah Tes Ishihara, yaitu serangkaian gambar berupa titik-titik warna yang membentuk angka. Jika seseorang tidak dapat melihat angka dengan jelas, bisa jadi ia mengalami buta warna.

Kesimpulan
Buta warna bukanlah kondisi hitam-putih seperti yang sering dibayangkan. Banyak orang dengan buta warna bahkan tidak menyadari kondisi mereka hingga menjalani tes khusus. Memahami mitos dan fakta tentang buta warna membantu kita bersikap lebih bijak, terutama dalam pendidikan dan dunia kerja, agar tidak terjadi diskriminasi atau kesalahpahaman. Bila kamu atau orang terdekat mencurigai adanya buta warna, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter mata.

Tinggalkan Komentar