Gigitan Kecil, Ancaman Besar: Waspadai Bahaya Rabies

Gigitan Kecil, Ancaman Besar: Waspadai Bahaya Rabies

Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat, baik pada manusia maupun hewan. Virus ini ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan, cakaran, atau jilatan pada luka terbuka.

Meski bisa dicegah, rabies tetap menjadi ancaman serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Bila tidak ditangani segera, rabies selalu berakibat fatal setelah gejala muncul.

Seberapa Bahaya Rabies?
Rabies termasuk penyakit zoonosis yang sangat mematikan. Menurut WHO, lebih dari 59.000 orang meninggal dunia setiap tahun akibat rabies, sebagian besar adalah anak-anak.

Bahaya Rabies:
1. 100% Mematikan Setelah Gejala Muncul
Setelah seseorang menunjukkan gejala rabies, tidak ada pengobatan yang efektif. Kematian hampir tidak bisa dihindari.
2. Gejala Awal Sulit Dikenali
Gejala awal seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan sering dikira penyakit biasa, sehingga penderita sering terlambat ditangani.
3. Gejala Lanjut Sangat Menyiksa
- Takut air (hidrofobia)
- Kejang otot
- Halusinasi dan agresivitas
- Lumpuh dan koma
- Akhirnya meninggal dunia
4. Bisa Menular Lewat Hewan Peliharaan
Rabies tidak hanya datang dari anjing liar. Kucing, kera, dan bahkan hewan peliharaan lain juga bisa menjadi sumber infeksi jika belum divaksin.

Cara Mengatasi Rabies Setelah Gigitan
Rabies bisa dicegah jika ditangani dengan cepat. Berikut langkah yang harus dilakukan jika tergigit hewan:
1. Cuci Luka SEGERA
- Gunakan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit
- Jika tersedia, gunakan antiseptik seperti povidone iodine
2. Segera Cari Perawatan Medis
- Jangan tunggu muncul gejala!
- Pergi ke Puskesmas, Rumah Sakit, atau klinik rabies terdekat
3. Dapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR)
- Diberikan sebanyak 4 dosis (hari ke-0, 3, 7, dan 14)
- Harus dimulai sesegera mungkin setelah gigitan
4. Suntik Serum Anti Rabies (SAR)
- Diperlukan jika luka berat atau tergigit di area kepala/leher
- Diberikan bersamaan dengan vaksin pertama

Catatan Penting: Rabies hanya bisa dicegah SEBELUM gejala muncul. Setelah gejala muncul, rabies tidak bisa disembuhkan.

Langkah-langkah Pencegahan Rabies
Mencegah rabies jauh lebih mudah dan murah daripada mengobatinya. Berikut langkah-langkah pencegahan yang efektif:
1. Vaksinasi Hewan Peliharaan
Pastikan anjing, kucing, dan hewan peliharaan lain mendapat vaksin rabies secara rutin (minimal setahun sekali)
2. Hindari Kontak dengan Hewan Liar
Jangan bermain atau memberi makan hewan liar atau yang terlihat sakit
Waspadai anjing dan kucing liar di lingkungan sekitar
3. Edukasi Anak dan Keluarga
Ajarkan anak untuk tidak memprovokasi atau mendekati hewan asing
Beritahu pentingnya segera melapor jika digigit atau dicakar hewan
4. Program Vaksinasi Massal
Dukung dan ikut serta dalam program vaksinasi rabies dari pemerintah
Segera laporkan jika ada kasus gigitan hewan mencurigakan di lingkungan
5. Vaksinasi Praventif untuk Orang Berisiko Tinggi
Petugas medis, petugas kebersihan, atau orang yang bekerja dengan hewan disarankan menerima vaksin rabies pra-paparan

Kesimpulan
Rabies adalah penyakit yang 100% mematikan, tapi 100% bisa dicegah. Kunci utama adalah tindakan cepat setelah tergigit, yaitu mencuci luka dan segera mendapatkan vaksin. Pencegahan melalui vaksinasi hewan dan edukasi masyarakat juga sangat penting untuk memutus rantai penularan.
Jangan abaikan gigitan hewan, sekecil apapun lukanya. Lebih baik waspada dan segera bertindak, karena ketika gejala rabies muncul, sudah tidak ada jalan kembali.

Tinggalkan Komentar