Meski terdengar seperti penyakit dari masa lalu, polio belum sepenuhnya hilang dari dunia. Penyakit yang pernah menyebabkan kepanikan global di abad ke-20 ini kini muncul kembali dalam wujud yang tak kalah berbahaya. Di abad ke-21, polio bukan hanya soal sejarah—ia tetap menjadi ancaman nyata, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
Apa Itu Polio?
Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kelumpuhan permanen bahkan kematian. Polio menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi.
Yang membuat polio berbahaya adalah banyak penderitanya tidak menunjukkan gejala sama sekali, tapi tetap bisa menularkan virus ke orang lain.
Vaksin: Senjata Utama Melawan Polio
Sejak ditemukan pada tahun 1950-an, vaksin polio telah menyelamatkan jutaan jiwa dan mencegah kecacatan. Dua jenis vaksin digunakan secara global:
- Vaksin Polio Oral (OPV): Bentuk tetes yang mudah diberikan, efektif dalam memutus rantai penularan.
- Vaksin Polio Inaktif (IPV): Bentuk suntikan, memberikan perlindungan langsung terhadap virus.
Program imunisasi global, terutama melalui kampanye WHO dan UNICEF, berhasil menekan kasus polio hingga lebih dari 99% sejak 1988. Namun, apakah itu berarti kita bisa bersantai? Belum tentu.
Polio Kembali? Kenapa Bisa Terjadi?
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, vaksinasi polio belum menjangkau semua anak. Selain itu, ada beberapa fenomena baru yang membuat polio kembali menjadi perhatian:
1. Polio Tipe VDPV (Vaccine-Derived Poliovirus)
Virus yang berasal dari vaksin OPV dapat bermutasi jika imunisasi tidak merata. Dalam lingkungan dengan cakupan vaksinasi rendah, virus ini bisa menyebar dan menyebabkan wabah baru.
2. Penurunan Imunisasi Selama Pandemi COVID-19
Banyak program vaksinasi terganggu selama pandemi, membuka celah bagi penyakit yang sebelumnya terkendali untuk kembali menyebar, termasuk polio.
3. Mobilitas dan Perpindahan Penduduk
Di era globalisasi, virus bisa menyeberang negara hanya dalam hitungan jam. Negara-negara yang sebelumnya bebas polio kini kembali melaporkan kasus karena virus dibawa masuk oleh pelancong dari wilayah endemik.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Vaksinasi Lengkap
Pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi polio sesuai jadwal. Ini adalah langkah paling efektif dan murah untuk mencegah penularan.
- Pantau Informasi Kesehatan
Ikuti perkembangan dari Kementerian Kesehatan atau organisasi resmi agar tahu jika ada kampanye imunisasi massal atau potensi wabah.
- Jaga Kebersihan Lingkungan
Cuci tangan pakai sabun, konsumsi air bersih, dan buang limbah dengan benar untuk mencegah penyebaran virus melalui tinja.
Menuju Dunia Bebas Polio
Saat ini, hanya dua negara yang masih mencatat penularan polio tipe liar secara aktif: Afghanistan dan Pakistan. Tapi selama masih ada satu kasus, semua anak di dunia tetap berisiko.
Polio memang musuh lama, tapi di abad ke-21 ia datang dengan wajah baru—lebih tersembunyi, lebih kompleks, tapi tetap bisa dikalahkan. Kuncinya ada di kita: tidak lengah, tetap waspada, dan bergerak bersama.
